Yogyakarta, 21 Juli 2025 - Sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Pemasaran Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Optimalisasi Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) melalui Pemberdayaan Masyarakat”. Kegiatan ini diselenggarakan pada 20–21 Juni 2025 di Kampung Emas UNY, Dusun Terbah, dan diikuti oleh 30 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK.

Kegiatan ini merupakan wujud penerapan sub-keilmuan green marketing yang menjadi fokus Prodi Manajemen Pemasaran, dengan menekankan praktik pemasaran berwawasan lingkungan. Melalui program ini, prodi menerjemahkan ilmu akademik ke dalam aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan implementasi nilai Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12, yaitu Responsible Consumption and Production, yang menekankan pentingnya pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Hal ini mencakup efisiensi penggunaan sumber daya, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, serta pengurangan dampak lingkungan dari aktivitas manusia. Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak untuk mengelola sampah rumah tangga secara bijak agar menjadi produk yang berguna dan tidak mencemari lingkungan.

Ketua Tim Pengabdian, Barida Rakhma Nuranti, S.E., M.M., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.

Pada sesi sosialisasi, narasumber Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M., menyampaikan materi mengenai pentingnya pengelolaan sampah organik, penerapan perilaku hidup ramah lingkungan, konsep green marketing, serta manfaat penggunaan pupuk organik cair bagi pertanian dan keberlanjutan ekosistem. Sesi ini ditutup dengan diskusi interaktif yang menunjukkan antusiasme peserta.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik pengolahan POC, di mana peserta membawa sampah organik dari rumah masing-masing untuk diproses bersama menggunakan bahan tambahan seperti sekam dan larutan EM4. Tim pengabdian memberikan pendampingan langsung dalam setiap tahapan proses. Kegiatan ditutup dengan sesi pemantauan fermentasi dan bimbingan teknis di lapangan.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung secara interaktif dan mendapat respons positif dari peserta. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan sampah organik, tetapi juga terdorong untuk menerapkan gaya hidup dan praktik produksi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan secara berkelanjutan.(zlu)