'KiLoev' Sunscreen Inovatif Mahasiswa UNY dari Limbah Kulit Udang dan Lidah Buaya

Yogyakarta, 23 Juli 2024 - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil mengolah limbah kulit udang menjadi produk sunscreen body lotion berbahan alami yang bermanfaat untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Produk ini juga diperkaya dengan ekstrak lidah buaya sebagai pelembab alami dan antioksidan, sehingga memberikan perlindungan menyeluruh bagi kulit. Inovasi ini diinisiasi oleh Rhizma Az Zahra dari Prodi S1 Kimia, Melisa Sekarlina Putri Dayani dari Prodi S1 Pendidikan Biologi, Bartolomius Dias dari Prodi D4 Manajemen Pemasaran, Rahma Budiasti dari Prodi S1 Pendidikan Matematika, dan Aisyah Ary Yatma dari Prodi S1 Pendidikan IPA. Mereka menciptakan sunscreen body lotion 'KiLoev' #BodyCareNatureCare berbahan dasar kitosan (zat yang dihasilkan melalui proses deproteinasi limbah kulit udang dan lidah buaya).

Proses Inovatif dengan Dampak Lingkungan Positif

Penggunaan limbah kulit udang sebagai bahan utama sunscreen ini memiliki tujuan mengurangi limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Selain itu, lidah buaya telah dikenal masyarakat sebagai sumber antioksidan dan pelembab alami, "Hal inilah yang mampu menambah nilai positif produk" jelas Aisyah. Melalui penelitian dan pengembangan yang cermat, tim mahasiswa UNY telah berhasil menciptakan produk yang aman dan efektif bagi konsumen dengan mobilitas di luar ruangan yang tinggi dari rentang usia 13-65 tahun. "Kami membandingkan penelitian yang serupa namun dengan metode yang berbeda, sehingga kami yakin bahwa produk kami aman dan efektif untuk digunakan," ujar Rhizma. Produk mereka memiliki kandungan SPF 50, yang menawarkan perlindungan tinggi terhadap sinar UV. Rahma menjelaskan bahwa paparan sinar UV sangat berbahaya untuk kulit, tidak hanya menyebabkan penuaan dini tetapi juga meningkatkan risiko kanker kulit. "Seluruh anggota tubuh, jika bisa, harus terlindungi dari paparan sinar UV agar tetap terjaga dan kulit tidak mudah kering," katanya. Melisa menambahkan, "Krim tabir surya berbahan alami saat ini sangat diperlukan sebagai terobosan, sekaligus mengurangi limbah yang ada di sekitar."

Strategi Pemasaran dan Pengembangan Produk

Bartolomius Dias, yang bertanggung jawab atas strategi pemasaran, menjelaskan bahwa produk 'KiLoev' akan dipasarkan dengan tahapan funnel marketing melalui berbagai saluran, termasuk sosial media, online marketplace, event pameran, dan bazaar. Mereka juga berkolaborasi dengan berbagai brand ambassador mulai dari duta UNY, duta Genre DIY, Duta Lingkungan serta influencer seperti Muhamad Ihsan Ramadhani, yang memiliki 127 ribu pengikut di Instagram (23/08/2024). Selain menjual produk, tim juga menekankan pentingnya edukasi mengenai zero waste dan pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan sumber daya yang berkelanjutan. "Produk ini mengandung bahan aktif alami sehingga akan mengurangi efek samping dari penggunaan bahan kimia. Ini juga merupakan salah satu wujud untuk mendukung kesadaran akan pemanfaatan sumber daya baik dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan," jelas Dias.

Potensi Jangka Panjang dan Rencana Pengembangan

Tim mahasiswa UNY optimis bahwa produk mereka memiliki potensi besar di pasar jangka panjang. Mereka berencana untuk terus mengembangkan produk ini serta mengeksplorasi inovasi lain yang berbasis kewirausahaan. "Inovasi dapat berawal dari sesuatu yang sederhana, namun jika dikembangkan dengan tekun dan konsisten, mampu menghasilkan ide yang bernovelty," ujar Dias. Produk ini juga meraih pendanaan dari Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan tahun 2024, menunjukkan pengakuan atas inovasi dan potensi bisnis yang dimilikinya. Saat ini, produk suncreen inovatif 'KiLoev' akan dipresentasikan oleh mahasiswa UNY pada kancah nasional dengan mengikuti seleksi PIMNAS. (Bartolomius Dias/zlu)